Para orang tua pasti selalu memantau
tumbuh kembang anak, dari usia bayi sampai menginjak usia sekolah hingga sang
anak dewasa. Sering kali orang tua dibuat was-was jika ada hal yang janggal
pada perkembangan si kecil, salah satunya jika menyangkut kemampuan berbicara
anak dan penguasaan kosa katanya saat bersosialisasi. Bagi para orang tua
dengan anak yang berusia 4-6 tahun dan menyekolahkan anaknya di sekolah
internasional british kindergarten Jakarta atau sekolah internasional lainnya tentu lebih memiliki
kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, anak akan dituntut untuk bisa berkomunikasi
dengan baik serta fasih menggunakan beberapa bahasa dalam kesehariannya.
Terkait hal ini, waspadai si kecil
mengalami speech delay jika ia belum
mampu berkomunikasi dengan bahasa dan kurang dalam menguasai kosa kata pada
aktivitasnya sehari-hari. Untuk meminimalisir kondisi ini, ada baiknya Anda
mengenali tanda-tanda anak mengalamai speech
delay dan tahu bagaimana cara mengatasinya. Simak ulasan terkait dengan
tanda anak mengalami speech delay
agar Anda dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak serta cara mengatasinya, sebagai
berikut.
· Tanda
awal.
Ternyata
kondisi anak yang mengalami speech delay
tidak hanya bisa Anda kenali saat anak sudah berusia sekolah melainkan jauh
sejak si kecil masih berusia 2 bulan. Hal ini ditandai jika bayi berusia 2
bulan belum bersuara atau belum dapat mengeluarkan suara lain. Kondisi ini
berlanjut hingga usia 18 bulan saat si kecil belum dapat mengucapkan kata-kata
yang sederhana seperti ‘mama’ atau ‘papa’. Jika Anda mengenali tanda ini di
awal usia si anak, ada baiknya Anda sering melakukan komunikasi dengan beragam
ekspresi sambil menatap wajah sang anak, rajin membacakan cerita dongeng atau
beraktivitas sambil bernyanyi untuk menstimulus respon dan pendengaran anak.
· Keterlambatan
berbicara pasa usia balita.
Ketika
kondisi di atas berlanjut hingga anak usia 3-5 tahun, ada baiknya Anda
benar-benar berkonsultasi dengan pakar untuk mengatas kondisi tersebut.
Beberapa tanda yang dapat Anda kenali misalnya, ketika anak berusia 3 tahun
belum mampu berbicara dalam kalimat-kalimat pendek hingga ketidakmampuan anak
dalam bercerita sederhana saat usianya menginjak 5 tahun. Meski
mengkhawatirkan, kondisi ini umum terjadi pada tahap perkembangan anak, namun
Anda tetap wajib melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab
kondisi tersebut lebih dini.
· Atasi
dengan terapi wicara.
Saat
anak masih berusia bayi, rajin berbicara atau berkomunikasi dengan anak,
membacakan cerita serta bernyanyi bersama dapat Anda lakukan agar anak dapat
lebih aktif dalam berkomunikasi. Namun jika anak sudah berusia lebih dari 2-3
tahun, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan terapis untuk melakukan terapi
wicara yang secara aktif akan merangsang anak untuk rajin berbicara. Terapi
yang dilakukan umumnya sangat menyenangkan dengan mengajak anak bermain aktif
serta mengenalkan anak pada banyak pola komunikasi yang mungkin dirasa lebih
nyaman oleh si anak.
Itu dia beberapa tanda yang dapat
Anda kenali saat anak mengalami speech
delay serta cara mengatasinya. Selalu berikan perhatian kepada anak,
terutama saat anak berusaha berkomunikasi dengan Anda dengan memandang matanya
dan memberikan respon terhadap setiap kalimat yang diucapkan sang anak. Anda
pun dapat membuat catatan sederhana seperti diusia keberapa anak dapat merespon
musik sampai saat anak pertama kali memanggil mama dan papa.
Blogger Comment
Facebook Comment